CARA yang lebih gampang dan praktis lainnya dalam menulis dengan menyalin sebuah atau lebih tulisan orang lain. Inilah sebenarnya salah satu kunci menulis cepat. Cepat, bukan berarti langsung jadi, tetapi memerlukan proses yang sebetulnya tidak terlalu menyulitkan. Karena tulisan Anda sudah didukung berbagai sumber penulisan. Anda hanya tinggal mengembangkannya.
Mungkin, sebagian dari kita berpendapat kalau teknik ini mengandung unsur plagiat dan merusak seni karya tulis. Sebab, dari beberapa sisi teknik tersebut memang cenderung mendorong orang untuk melakukan plagiat tulisan. Untuk bahan kepustakaan, mengutip tulisan pihak lain bukan suatu kejahatan. Asal tahu mekanismenya. Didalam tulisan maupun jurnal ilmiah, teknik mengutip memang dianjurkan dan penulis harus jujur mencantumkan sumber yang dikutip. Dengan begitu, tulisan Anda tidak akan dicap menjiplak.
Kutipan merupakan gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut dengan mengutip. Gagasan dimaksud bisa dikutip dari banyak bahan kutipan, seperti buku-buku umum, kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, majalah, internet dan lain sebagainya.
Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard dan ada pula menggunakan pola Konvensional atau catatan kaki (footnote). Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka.
Ada dua cara Anda dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung, mengutip sesuai dengan sumber aslinya. Artinya, kalimat-kalimat yang ada tidak diubah sama sekali. Sedangkan disebut kutipan tidak langsung, mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber yang dikutip.
Namun demikian, dalam suatu tulisan jangan sering-sering melakukan teknik tersebut. Tulisan yang Anda buat cenderung tidak original. Bukan berasal dari imajinasi Anda seutuhnya. Biasakan menulis mandiri tanpa ketergantungan pada tulisan orang lain. Sebagai referensi, sebaiknya copy paste seperlunya. Selanjutnya, kembangkan gaya penulisan sendiri.
Dilihat dari sudut pandang penulisan, menulis dengan cepat memang acapkali memiliki tingkat kesalahan yang tinggi ketimbang dengan menulis normal. Kejadian yang sering dialami saat menulis cepat, antara lain kesalahan ketikan, kata dan kalimat yang kurang normal hingga kurangnya bahan-bahan tulisan.
Sebab itu, bila tulisan Anda sudah selesai, cek kembali yang telah ditulis. Lihat dibagian mana yang salah atau belum memenuhi unsur penulisan. Minimal dua kali pengoreksian atau lebih justru akan makin baik. Bahkan, agar tulisan itu lebih sempurna, tak jarang para penulis masih harus membaca dan mengoreksinya sampai berulang-ulang, membenahi kesalahan dan menambahkan berbagai kekurangan, hingga dirasa tak lagi ditemukan kesalahan ketikan maupun bagian-bagian yang dianggap masih kurang pas.
Teknisnya, untuk pemeriksaan cek hasil tulisan Anda, apakah ada yang salah ketik atau penulisan kata asing yang tidak sesuai. Saat bersamaan juga cek tanda baca yang kurang, salah maupun lebih, bahkan beberapa kata yang hilang tiba-tiba karena saking cepatnya fikiran Anda memproduksi tulisan maupun lupa saat penulisan. Kadang-kadang, di tulisan itu ada huruf atau angka yang tidak maupun belum sempurna.
Pemeriksaan itu juga dilakukan dengan mengecek tulisan Anda mulai dari judul hingga isinya, dari atas hingga ke bawah, apakah sudah sesuai dengan tema yang dibuat. Periksa kembali setiap detail kata-kata dan kalimat, antar kalimat dan alinea serta tanda-tanda bacanya satu persatu. Jangan sampai ada yang terlewati. Teliti dengan cermat sebelum Anda menyatakan tulisan itu telah selesai dikerjakan.
Satu lagi, selain kesalahan ketikan, meski Anda telah mengoreksi tulisan tersebut terkadang setelah dicek kembali masih ada kesalahan diketikan yang sudah diperbaiki. Hal ini biasanya terjadi pada saat Anda menyimpan (save) tulisan di komputer/laptop/notebook. Hal ini terjadi bisa jadi karena alat kerja tersebut mengalami margin error atau memang Anda lupa untuk menyimpan tulisannya. Oleh sebab itu, sebelum meninggalkan tulisan sebaiknya jangan lupa save dan pastikan kalau memang benar-benar sudah tersimpan.
Sebetulnya, tehnik-tehnik ini membantu Anda untuk berkembang. Di satu sisi, Anda tetap bekerja dan di lain sisi dapat mengembangkan penulisan. Tapi sebaiknya tehnik tersebut tidak dilakukan secara berkesinambungan. Metode semacam ini, boleh jadi akan mencandu, sehingga menjadikan Anda merasa ketergantungan dengan tulisan orang lain. Hal itu jangan sampai terus terjadi. Gunakan imajinasi Anda sendiri dalam berkarya. Karena, tulisan yang jauh dari prasangka buruk salah satunya karya murni hasil gagasan penulisnya.
Disarankan, kalau memang Anda ingin mendalami dunia penulisan, cari kesempatan dan waktu yang luang untuk menulis. Karena kegiatan tersebut suatu proses pengembangan diri. Tidak bisa dilakukan jika hanya Anda lagi sedang ingin menulis. Perlu waktu dan pemikiran yang cukup matang untuk memproduksi sebuah tulisan made in Anda sendiri. (*)